Bidik Nikel di Halmahera, Korea Selatan Kucurkan Rp142 Triliun ke Indonesia

Sebarkan:
Bidik Nikel di Halmahera, Korea Selatan Kucurkan Rp142 Triliun ke Indonesia (Foto: Merdeka.com)
MALUT - Korea Selatan (Korsel) tertarik menggarap pembangunan industri nikel di Halmahera dengan mengucurkan investasi sebesar Rp142 triliun ke Indonesia. Nikel merupakan salah satu komponen pembuatan baterai mobil listrik, yang saat ini telah dilarang pemerintah untuk dijual secara mentah.

"Investor dari Korea Selatan silakan datang, bawa modal dan teknologi, kami siap fasilitasi,” ujar Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada pernyataan tertulisnya, Jumat, 29 Juli 2022 kemarin.

Ia menjelaskan, investasi tersebut direalisasikan melalui kerja sama antara konsorsium perusahaan Korea Selatan, yang di dalamnya termasuk LG, Hyundai, KIA, dan Posco dengan BUMN Indonesia IBC (Indonesia Battery Corporation).

Kerja sama ini meliputi pembangunan industri baterai listrik terintegrasi dimulai dari pertambangan dan peleburan (smelter) nikel yang berlokasi di Halmahera, Maluku Utara hingga industri pemurnian (refinery), industri prekursor dan katoda, serta perluasan industri sel baterai yang akan dibangun di KIT Batang, Jawa Tengah, hingga industri daur ulang baterai listriknya.

Nota kerja sama antara Kementerian Investasi/BKPM dan MOTIE ini nantinya juga bakal memfasilitasi kegiatan kerja sama investasi yang bergerak di sektor industri dan energi hijau, seperti ekosistem kendaraan listrik, baterai, semi-konduktor, dan energi terbarukan.

Selain itu, dalam pengembangan pabrik produksi kendaraan listrik, Hyundai juga telah merealisasikan investasinya yang mencapai nilai USD1,5 miliar di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang telah mulai berproduksi sejak Januari 2022 dengan kapasitas produksi saat ini mencapai 150.000 unit per tahun.*

Sumber: IDXChannel.com
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini