Kegiatan yang berlangsung di Aula Sultan Nuku Kantor Wali Kota Tidore itu sekaligus dirangkaikan dengan FGD Pembahasan Kebijakan, Rencana dan Program (KRP) Berdampak dan 6 Muatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS).
Kegiatan ini dibuka oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim yang diwakili Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain.
Dalam sambuatan Wali Kota Tidore yang di bacakan Taher Husen menyebut, pengembangan kawasan perkotaan di Indonesia saat ini diamanatkan sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 sebagai pendorong terwujudnya koridor pertumbuhan dan koridor pemerataan wilayah perkotaan. Salah satu titik pengembangan kawasan perkotaan di Pulau Halmahera yaitu ditetapkannya Major Project atau Proyek Utama Pembangunan Kota Baru Sofifi.
"Sehingga itu perlu dilakukan serangkaian kegiatan dan diskusi sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan penyusunan RDTR yang melibatkan berbagai pihak, baik dari Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi Maluku Utara, dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan," kata Wali Kota.
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain saat membacakan sambutan Wali Kota Tidore (Aidar) |
"Maka dari itu dalam kesempatan ini saya harap setiap OPD termasuk Kecamatan dan Desa bisa dengan teliti menyimak setiap rencana yang akan dipaparkan serta diakhir kegiatan ini bersedia menyepakati rencana yang sudah disusun. Serta menjadi wadah penyampaian aspirasi sebagai bahan masukan dalam penyusunan rencana pembangunan daerah," harapnya.
Wali Kota menambahkan, untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan dukungan dan peran aktif baik dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, dan pihak-pihak terkait. Ia juga meminta, sinergitas Tim Teknis Pusat, Tim Pokja KLHS dan Tim Forum Penataan Ruang (FPR) Kota Tidore Kepulauan, arat terus terjalin dalam setiap tahapan penyusunan.
"Kami juga mengapresiasi Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional yang selalu mendukung pelaksanaan penyusunan RDTR dan KLHS ini, sebagai suatu bentuk sinergi kerja bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, semoga kegiatan ini memberikan manfaat yang besar bagi proses penyusunan RDTR dan KLHS Kawasan Perkotaan Sofifi," tandasnya
Direktur Bina Perencanaan Tata Ruang Wilayah II, Ditjen tata ruang Kementerian ATR/BPN yang diwakili Kasubag Perencanaan Tata Ruang PPOP dan Kota Wilayah II, Agustomi Masi, mengatakan menjadikan sofifi sebagai ibu kota Provinsi Maluku Utara dari perencanaan wilayah sangat strategis, karena selain menjadi pusat Pemerintahan Provinsi juga sebagai pintu gerbang barang menuju Halmahera.
"Karena itu cita-cita panjang kedepan, Sofifi akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di malut dan dijadikan kota besar dimasa mendatang. Ketika kedepan sofifi menjadi pertumbuhan ekonomi, maka secara kewilayahan sofifi menjadi lokomotif ekonomi yang menarik daerah-daerah sekitar, ini merupakan tugas yang tidak mudah tetapi kita berusaha kerja keras meluruskan cita-cita yang sudah digagas untuk jadikan sofifi sebagai ibu kota provinsi," ujar Agus.
Peserta yang hadir pada kegiatan (Aidar) |
"Semoga apa yang kita kerjakan ini nantinya kedepan bisa memberikan manfaat yang besar untuk mewujudkan cita-cita sofifi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi malut," harapnya.
Hadiri dalam kegiatan, Wakil Ketua DPRD Kota Tidore Kepulauan Mochtar Djumati didampingi sejumlah anggota DPRD, sejumlah Pimpinan OPD Kota Tidore, Camat Oba Utara, Kepala Desa se-Oba Utara. Kegiatan ini juga diikuti oleh para tim teknis pusat dan Provinsi Maluku Utara melalui Zoom Meeting.
====
Penulis : Aidar Salasa
Editor : Redaksi