Pembunuhan Sadis Kembali Terjadi di Hutan Halmahera Timur

Sebarkan:

Korban saat di evakusi warga. (Kabarhalmahera.com)

KAMERA HALTIM - Pembunuhan sadis di hutan Halmahera Timur, Maluku Utara, kembali terjadi. Kali ini korbanya sebanyak satu orang. Korban dihabisi oleh Orang Tak Dikenal alias OTK.

Korban diketahui merupakan warga Desa Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera Timur, bernama Talib Muid, pria berusia 65 tahun.

Penyerangan OTK ini dilakukan pada Sabtu 29 Oktober 2022 sekira pukul 10.00 WIT, tepatnya di belakang kampung Desa Gotowasi.

Informasi yang dihimpun menyebutkan peristiwa ini terjadi bermula saat korban bersama sang istri, Rabeha Ijo (65 tahun) mengisi kopra di dalam karung.

Sebelum diserang OTK, korban bersama sang istri sempat memanggil dua orang ibu, yakni Aima Yawul (62) dan Suraida Yawul (60) saat melintas diarea perkebunan. Aima dan Suraida yang merupakan adik-kakak ini ke belakang Desa Gotowasi untuk mengambil kayu rotan.

“Pas tong (Aima dan Suriah) lewat dorang (korban bersama istri) panggil suru makan kelapa muda,” cerita Aima Yawul, saat ditemui wartawan.

Sebelum sampai di lokasi yang dituju, Aima dan Suriah langsung memanggil korban dan istri korban untuk melarikan diri setelah mendengar ada suara manyele (teriakan) dari sekelompok OTK.

Saat itu, hanya istri korban yang mengikuti panggilan Aima dan Suriah untuk melarikan diri. Sementara, korban saat itu tidak sempat melarikan diri.

“Saya panggil-panggil dia (korban) untuk lari. Jadi pas kejadian tong (saksi) so tara liat karena tong so lari,”sambung Aima.

Sementara itu adik korban, Ramalan Muid yang juga ikut bersama korban dan istri korban ke (TKP) mengaku membersihkan rumput di jarak yang sedikit jauh dari korban.

Ramalan mengaku sempat melihat dua OTK yang turun mengejar Aima, Suriah dan istri korban.

“Saya lihat dua orang turun dusu (kejar) itu maitua (ibu-ibu) dorang, saya langsung ikut manyele (berteriak) jadia dua orang (OTK) itu langsung babale (Balik),” tururnya Ramalan.

Korban saat ini suda dievakuasi ke rumah, selanjutnya tim medis akan melakukan visum untuk kepentingan penyeledikan.

Dalam kejadian ini, korban mengalami sejumlah luka karena terkena panah dari kelompok OTK yang menjalankan aksi penyerahan tersebut.

Aksi OTK kali ini terbilang nekat, pasalnya jarak antara lokasi kejadian dengan jalan lintas Maba-Gotowasi hanya berkisar kurang lebih 300 meter.

Selain itu jarak antara Desa Gotowasi dengan lokasi kejadian juga jaraknya tidak terlalu jauh.*

= = = =
Penulis : Tim
Editor   : Rustam Gawa

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini